Pemahaman dasar tentang teknologi jaringan dan keamanan sistem

    Dalam dunia teknologi saat ini, pemahaman dasar tentang teknologi jaringan dan keamanan sistem sangat penting. Dalam artikel ini, saya akan menjelajahi topik-topik seperti Network Time Protocol (NTP), Repository, Swap, Virtual Data Optimizer (VDO), Tuned Profile, Selinux, Crontab, Auto FS, Journal, Container, Service Management System, dan Firewall. Kami akan membahas pengertian, fungsi, dan aplikasi dari setiap topik, serta memberikan contoh praktis untuk membantu Anda memahami cara kerja dan implementasi dari setiap teknologi ini. Berikut ini beberapa penjelasan tentang topik-topik yang saya sebutkan di atas.


1. NTP (Network Time Protocol)

Network Time Protocol (NTP) adalah protokol yang digunakan untuk menyinkronisasikan waktu pada sistem komputer dalam jaringan. Ini memastikan bahwa semua sistem dalam jaringan memiliki waktu yang sama dan akurat, yang penting untuk berbagai aplikasi dan tugas seperti logging, pemantauan, dan sincronisasi file. NTP dapat digunakan untuk sincronisasi waktu dengan sumber waktu yang akurat seperti jam atom atau GPS.

NTP menggunakan sistem klien-server, di mana sistem yang menjadi server menyediakan waktu yang akurat dan sistem yang menjadi klien menerima waktu tersebut dan menyesuaikan waktu lokal mereka. NTP menggunakan algoritma yang kompleks untuk menentukan waktu yang paling akurat dari beberapa sumber yang tersedia dan menyesuaikan waktu lokal sistem dengan waktu yang didapat.

NTP menggunakan protokol UDP untuk komunikasi antar sistem dan mendukung enkripsi untuk menjamin keamanan komunikasi. NTP juga mendukung konfigurasi berbasis komunitas, di mana sistem dapat berkomunikasi dengan sistem lain dalam jaringan yang sama tanpa harus mengkonfigurasi setiap sistem secara individual.

NTP digunakan dalam berbagai jenis jaringan, termasuk jaringan korporat, jaringan kampus, dan jaringan global. NTP juga digunakan dalam berbagai sistem operasi, termasuk Windows, Linux, dan MacOS.

Konfigurasi NTP memerlukan beberapa langkah, termasuk instalasi NTP server atau client, mengedit file konfigurasi NTP, menambahkan server NTP referensi, menjalankan service NTP, dan mengecek status sinkronisasi waktu. Beberapa sistem operasi memiliki cara yang berbeda dalam melakukan konfigurasi NTP, sebaiknya Anda membaca dokumentasi dari sistem operasi yang Anda gunakan untuk cara yang tepat dalam melakukan konfigurasi NTP.


2. Repository

Repositori adalah sebuah lokasi atau tempat penyimpanan data atau kode sumber yang dapat diakses oleh publik atau yang hanya dapat diakses oleh tim tertentu. Repositori dapat digunakan untuk menyimpan dan mengelola berbagai jenis file, seperti kode sumber, dokumentasi, gambar, dan lainnya. Repositori juga dapat digunakan untuk mengatur perubahan dan revisi pada file-file tersebut, seperti melacak perubahan, mengatur perubahan dalam bentuk "branch" dan menggabungkan perubahan dari berbagai "branch" kembali ke "branch" utama.

Beberapa contoh popular dari repositori yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah GitHub, GitLab, dan Bitbucket. Ini adalah platform yang menyediakan fasilitas repositori yang dapat digunakan oleh tim pengembangan perangkat lunak untuk bekerja secara colaboratif pada proyek yang sama. Mereka juga menyediakan fitur-fitur seperti pelacakan bug, pelacakan tugas, dan integrasi dengan alat pengembangan lainnya seperti JIRA, Trello, dll.

Secara umum, repositori memungkinkan tim pengembangan untuk bekerja pada kode sumber yang sama secara efisien, mengelola perubahan dengan mudah dan memastikan bahwa semua versi dari kode sumber yang digunakan dalam proyek tetap terorganisir dan dapat diakses dengan mudah.


3. Swap

Swap adalah sebuah area penyimpanan pada sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan data sementara yang tidak dapat diakses oleh memori utama (Random Access Memory atau RAM). Swap digunakan ketika memori utama sudah penuh dan sistem operasi memerlukan lebih banyak ruang untuk menyimpan data. Data yang tidak digunakan saat ini ditransfer ke swap, sehingga memori utama dapat digunakan untuk menyimpan data yang sedang digunakan.

Swap dapat digunakan dalam dua situasi utama: ketika sistem operasi kekurangan memori fisik (RAM), dan ketika sistem operasi ingin mengurangi aktivitas pada memori fisik untuk meningkatkan kinerja sistem. Dalam kasus pertama, swap digunakan untuk menyimpan data yang tidak digunakan saat ini karena memori fisik tidak cukup. Dalam kasus kedua, sistem operasi dapat memindahkan data yang tidak digunakan saat ini ke swap untuk mengurangi aktivitas pada memori fisik dan meningkatkan kinerja sistem.

Swap dapat dikonfigurasi dengan menentukan ukuran swap yang diinginkan, yang ditentukan dalam byte. Swap dapat ditempatkan pada partisi hard disk atau pada file yang ditentukan. Beberapa sistem operasi juga mengizinkan pengguna untuk menggunakan lebih dari satu area swap, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem.

Namun, menggunakan swap secara berlebihan dapat menurunkan kinerja sistem karena proses akses data pada hard disk lebih lambat daripada pada memori utama. Oleh karena itu, ada beberapa rekomendasi untuk mengoptimalkan kinerja swap. Salah satunya adalah menggunakan partisi hard disk yang cepat untuk swap, seperti SSD, dan mengoptimalkan sistem operasi untuk mengurangi penggunaan swap.

Secara umum, swap digunakan sebagai solusi sementara untuk masalah memori yang tidak cukup dan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem. Namun, untuk mengoptimalkan kinerja sistem, disarankan untuk menambah jumlah memori fisik dan mengurangi penggunaan swap.


4. VDO (Virtual Data Optimizer)

Virtual Data Optimizer (VDO) adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk mengoptimalkan penyimpanan data pada sistem virtual. VDO dapat digunakan untuk mengurangi ukuran data yang disimpan, sehingga meningkatkan efisiensi penyimpanan dan mengurangi biaya penyimpanan.

VDO mencapai efisiensi penyimpanan dengan menggunakan teknologi kompresi dan deduplikasi data. Kompresi adalah proses mengurangi ukuran data dengan menghilangkan ruang yang tidak digunakan dari data. Deduplikasi adalah proses menghapus salinan data yang sama yang disimpan di tempat yang berbeda. VDO menggabungkan kedua teknologi ini untuk mengurangi ukuran data yang disimpan sebanyak mungkin.

VDO juga dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan yang dapat membantu meningkatkan kinerja sistem. Misalnya, VDO dapat mempercepat akses data dengan mengoptimalkan alokasi data di disk. VDO juga dapat digunakan untuk mengatur data pada sistem virtual untuk meminimalkan dampak pada kinerja sistem.

VDO dapat digunakan pada berbagai jenis sistem virtual, seperti sistem virtual yang dibuat dengan VMware, KVM, atau Hyper-V. VDO juga dapat digunakan pada sistem virtual yang digunakan dalam Cloud Computing, seperti Amazon Web Services (AWS) atau Microsoft Azure.

Secara umum, Virtual Data Optimizer adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengoptimalkan penyimpanan data pada sistem virtual dengan menggunakan teknologi kompresi dan deduplikasi. Ini dapat digunakan untuk mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan kinerja sistem.


5. Tuned profile

Tuned Profile adalah sebuah konfigurasi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja sistem. Ini menyediakan pengaturan yang telah diteliti dan diuji untuk berbagai komponen sistem, seperti CPU, memori, dan disk, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem. Tuned Profile juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja sistem dalam kondisi tertentu, seperti pada sistem virtual atau sistem yang digunakan dalam Cloud Computing.

Tuned Profile dapat digunakan dengan mengaktifkan profil yang diinginkan pada sistem. Setelah profil diaktifkan, sistem akan mengubah konfigurasi komponen sistem sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan dalam profil. Ini dapat meningkatkan kinerja sistem dengan mengoptimalkan konfigurasi komponen sistem yang digunakan.

Beberapa contoh pengaturan yang dapat diterapkan dalam Tuned Profile adalah mengoptimalkan scheduler CPU, mengoptimalkan alokasi memori, dan mengoptimalkan konfigurasi disk. Misalnya, scheduler CPU dapat dioptimalkan dengan menentukan prioritas proses yang digunakan, sehingga proses yang lebih penting dapat mendapatkan akses CPU yang lebih cepat. Alokasi memori dapat dioptimalkan dengan menentukan jumlah memori yang ditetapkan untuk sistem yang digunakan secara aktif. Konfigurasi disk dapat dioptimalkan dengan mengatur cache disk dan alokasi data.

Selain itu, Tuned Profile juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja sistem dalam kondisi tertentu. Misalnya, profil khusus dapat ditentukan untuk sistem virtual atau sistem yang digunakan dalam Cloud Computing. Ini dapat membantu meningkatkan kinerja sistem dengan mengoptimalkan konfigurasi komponen sistem yang digunakan dalam lingkungan tersebut.

Tuned Profile juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja sistem dalam lingkungan multi-tenant. Dalam lingkungan ini, beberapa tenant dapat menjalankan aplikasi yang berbeda dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Tuned Profile dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja sistem untuk setiap tenant dengan mengatur konfigurasi komponen sistem sesuai dengan kebutuhan masing-masing tenant.


6. Selinux

SELinux (Security-Enhanced Linux) adalah sebuah sistem keamanan yang dapat digunakan pada sistem operasi Linux. SELinux digunakan untuk meningkatkan keamanan sistem dengan mengatur hak akses pada file, proses, dan jaringan. SELinux menggunakan kontrol akses berbasis label untuk mengontrol akses pada sumber daya sistem.

SELinux menggunakan konsep "security context" untuk mengatur hak akses. Setiap sumber daya sistem, seperti file, proses, dan jaringan, diberikan label security context yang menentukan hak akses yang dapat digunakan pada sumber daya tersebut. SELinux mengatur akses sumber daya dengan menentukan hak akses yang diizinkan untuk setiap security context.

SELinux menggunakan tiga jenis kontrol akses: mandatory access control (MAC), role-based access control (RBAC) dan type enforcement (TE). MAC mengatur hak akses secara mandatori pada sumber daya sistem dengan menentukan hak akses yang diizinkan untuk setiap security context. RBAC mengatur hak akses berdasarkan peran yang ditentukan untuk setiap pengguna. TE mengatur hak akses dengan menentukan hak akses yang diizinkan untuk setiap tipe sumber daya.

SELinux mengatur akses sumber daya dengan menentukan hak akses yang diizinkan untuk setiap security context. SELinux juga memungkinkan untuk mengatur hak akses pada proses yang berjalan pada sistem. Proses dapat diberikan label security context yang menentukan hak akses yang dapat digunakan oleh proses tersebut.

SELinux juga dilengkapi dengan fitur logging yang digunakan untuk melacak aktivitas yang terjadi pada sistem. Fitur ini dapat digunakan untuk melacak akses yang ditolak atau akses yang diizinkan dan digunakan untuk menganalisis keamanan sistem.

Secara umum, SELinux adalah sistem keamanan yang digunakan pada sistem operasi Linux yang meningkatkan keamanan sistem dengan mengatur hak akses pada file, proses, dan jaringan dengan menggunakan kontrol akses berbasis label, security context, yang memungkinkan untuk mendefinisikan hak akses yang diizinkan pada sumber daya sistem dan dapat digunakan untuk menganalisis keamanan sistem dengan fitur logging. SELinux juga memungkinkan untuk mengatur hak akses pada proses yang berjalan pada sistem, sehingga membuat sistem lebih aman dari serangan atau akses yang tidak sah dari proses yang tidak diinginkan. Dalam kondisi normal, SELinux akan memberikan akses yang sesuai dengan hak akses yang ditentukan oleh administrator, namun jika terjadi aktivitas yang meragukan, SELinux akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi sistem.

Meskipun SELinux dapat meningkatkan keamanan sistem secara signifikan, ia juga dapat menjadi sumber masalah jika tidak dikonfigurasi dengan benar. Administrator harus memahami konfigurasi SELinux dan harus memonitor sistem secara teratur untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul. Namun, jika digunakan dan dikonfigurasi dengan benar, SELinux dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan keamanan sistem Linux.


7. Crontab 

Crontab adalah sebuah perintah yang digunakan untuk menjadwalkan tugas yang akan dijalankan secara otomatis pada sistem operasi Linux. Tugas yang dijadwalkan dapat berupa perintah atau skrip yang akan dijalankan pada jadwal yang ditentukan. Contohnya, sebuah perintah untuk menjalankan saat tertentu, misalnya setiap hari pukul 10 pagi, atau setiap hari Senin pukul 9 malam.

Crontab menggunakan format yang disebut sebagai "cron expression" untuk menentukan jadwal tugas. Format ini terdiri dari lima field yang mewakili menit, jam, hari dalam sebulan, bulan, dan hari dalam minggu. Contohnya, jika anda ingin menjalankan tugas setiap hari pukul 10 pagi, maka cron expression akan terlihat seperti ini: "0 10 * * *".

Anda dapat mengedit crontab dengan menjalankan perintah "crontab -e" pada terminal. Ini akan membuka editor teks yang digunakan untuk menambah, mengedit, atau menghapus jadwal tugas yang sudah ditentukan. Setiap baris dalam editor teks ini mewakili satu jadwal tugas.

Di samping itulah, crontab juga memiliki fitur yang memungkinkan untuk menjalankan tugas setiap interval waktu yang ditentukan. Sebagai contoh, anda dapat menjalankan tugas setiap 15 menit dengan menggunakan cron expression "*/15 * * * *".

Selain itu, crontab juga memungkinkan untuk menentukan user yang akan menjalankan tugas yang dijadwalkan, sehingga tidak semua user dapat mengakses atau menjalankan tugas yang dijadwalkan.

Secara umum, crontab adalah sebuah fitur yang digunakan untuk menjadwalkan tugas yang akan dijalankan secara otomatis pada sistem operasi Linux. Ini menggunakan cron expression untuk menentukan jadwal tugas dan dapat digunakan untuk menjalankan tugas pada interval waktu yang ditentukan, serta menentukan user yang dapat menjalankan tugas yang dijadwalkan.


8. Auto FS 

AutoFS adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengonfigurasi file system pada sistem operasi Linux secara otomatis. Ini digunakan untuk mengatur file system yang digunakan pada sistem sehingga sistem dapat mengakses file system yang diperlukan saat dibutuhkan.

AutoFS digunakan untuk mengonfigurasi file system pada sistem operasi Linux secara otomatis. AutoFS digunakan untuk mengatur file system yang digunakan pada sistem sehingga sistem dapat mengakses file system yang diperlukan saat dibutuhkan. Ini dilakukan dengan mengkonfigurasi file system pada sistem operasi Linux secara otomatis. AutoFS digunakan untuk mengatur file system yang digunakan pada sistem sehingga sistem dapat mengakses file system yang diperlukan saat dibutuhkan.

AutoFS menggunakan konfigurasi yang disimpan dalam file konfigurasi yang disebut auto.master. File ini menentukan file system yang digunakan pada sistem dan kondisi ketika file system tersebut harus digunakan. AutoFS juga menggunakan file konfigurasi lain yang disebut auto.misc, yang digunakan untuk mengkonfigurasi file system yang digunakan pada sistem.

AutoFS juga dapat digunakan untuk mengatur file system yang digunakan pada sistem sehingga sistem dapat mengakses file system yang diperlukan saat dibutuhkan. AutoFS juga dapat digunakan untuk mengkonfigurasi file system yang digunakan pada sistem sehingga sistem dapat mengakses file system yang diperlukan saat dibutuhkan.

Secara umum, AutoFS adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengonfigurasi file system pada sistem operasi Linux secara otomatis. Ini digunakan untuk mengatur file system yang digunakan pada sistem sehingga sistem dapat mengakses file system yang diperlukan saat dibutuhkan. AutoFS menggunakan konfigurasi yang disimpan dalam file konfigurasi seperti auto.master dan auto.misc untuk menentukan file system yang digunakan dan kondisi ketika file system tersebut harus digunakan.


9. Journal

Journal pada sistem operasi Linux adalah sebuah fitur yang digunakan untuk mencatat aktivitas yang terjadi pada sistem. Journal digunakan untuk menyimpan log dari berbagai aktivitas sistem seperti perubahan file, operasi jaringan, dan peristiwa lainnya. Ini berguna untuk menganalisis masalah yang terjadi pada sistem atau untuk mengevaluasi kinerja sistem.

Journal menggunakan teknologi yang disebut journald yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan aktivitas sistem dan menyimpan informasi tersebut dalam format yang dapat dibaca oleh manusia. Journald dapat digunakan untuk mengkonfigurasi jurnal agar sesuai dengan kebutuhan sistem.

Journal dapat digunakan untuk menyaring atau mencari informasi yang dibutuhkan dalam log. Misalnya, jika Anda ingin menemukan semua log yang terkait dengan masalah jaringan, Anda dapat menggunakan perintah pencarian tertentu untuk menemukannya.

Journal juga dapat digunakan untuk mengatur ukuran log dan jangka waktu penyimpanan. Ini memungkinkan Anda untuk mengatur jurnal agar tidak menggunakan terlalu banyak ruang penyimpanan dan membuat log yang tidak perlu dihapus.

Secara umum, journal adalah fitur yang digunakan untuk mencatat aktivitas yang terjadi pada sistem operasi Linux. Journal menyimpan log dari berbagai aktivitas sistem seperti perubahan file, operasi jaringan, dan peristiwa lainnya. Ini berguna untuk menganalisis masalah yang terjadi pada sistem atau untuk mengevaluasi kinerja sistem. Journal juga dapat digunakan untuk menyaring atau mencari informasi yang dibutuhkan dalam log, dan mengatur ukuran log dan jangka waktu penyimpanan.


10. Container

Container adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk mengelola aplikasi dan sistem pada sistem operasi. Container menyediakan lingkungan yang terisolasi untuk menjalankan aplikasi dan sistem, sehingga memungkinkan aplikasi dan sistem tersebut untuk berjalan dengan stabil dan prediktif pada berbagai lingkungan.

Container menyediakan lingkungan yang terisolasi dengan menggunakan teknologi virtualisasi pada sistem operasi. Hal ini memungkinkan aplikasi dan sistem untuk berjalan pada lingkungan yang sama meskipun pada perangkat keras yang berbeda. Container juga menyediakan lingkungan yang terisolasi untuk mengelola dependensi aplikasi dan sistem sehingga membuat aplikasi dan sistem yang dikelola dapat berjalan dengan stabil dan prediktif pada berbagai lingkungan.

Container juga memungkinkan untuk mengelola aplikasi dan sistem dengan lebih mudah dan efisien. Aplikasi dan sistem yang dijalankan pada container dapat di-deploy, di-scale, dan di-manage dengan lebih mudah dibandingkan dengan menjalankannya pada sistem operasi yang berbeda. Hal ini karena container dapat dibungkus bersama dengan semua dependensi yang dibutuhkan, sehingga membuat proses deploy dan manajemen aplikasi menjadi lebih mudah.

Container juga memungkinkan untuk menjalankan aplikasi dan sistem pada lingkungan yang aman, karena container dapat di-isolasi satu sama lain dan dari sistem operasi yang digunakan.

Secara umum, container adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola aplikasi dan sistem pada sistem operasi. Container menyediakan lingkungan yang terisolasi untuk menjalankan aplikasi dan sistem, membuat proses deploy, manajemen dan scaling lebih mudah serta menjalankan aplikasi dan sistem pada lingkungan yang aman.


11. Service management system

Service management system adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur dan mengelola layanan yang ditawarkan oleh sebuah organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengatur dan mengelola layanan seperti customer service, IT service, human resources, dan layanan lainnya yang ditawarkan oleh organisasi.

Service management system menyediakan berbagai fitur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola layanan, seperti:

  • Ticketing system: fitur ini digunakan untuk menangani permintaan layanan dari customer dan mengatur prioritas permintaan tersebut.
  • Knowledge base: fitur ini digunakan untuk menyimpan dan mengakses informasi yang berkaitan dengan layanan yang ditawarkan oleh organisasi.
  • Asset management: fitur ini digunakan untuk mengatur aset yang digunakan dalam menyediakan layanan, seperti perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Reporting & analytics: fitur ini digunakan untuk melakukan analisis atas layanan yang ditawarkan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

Sistem management service juga dapat digunakan untuk mengkoordinasikan dan mengontrol proses dari berbagai departemen yang terlibat dalam penyediaan layanan, seperti IT, keuangan, dan operasional, untuk memastikan bahwa layanan diberikan dengan efisien dan efektif.

Secara umum, Service management system adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur dan mengelola layanan yang ditawarkan oleh sebuah organisasi. Sistem ini menyediakan berbagai fitur yang digunakan untuk mengelola permintaan layanan dari customer, menyimpan dan mengakses informasi yang berkaitan dengan layanan, mengatur aset yang digunakan dalam menyediakan layanan, dan melakukan analisis atas layanan yang ditawarkan. Sistem ini juga dapat digunakan untuk mengkoordinasikan dan mengontrol proses dari berbagai departemen yang terlibat dalam penyediaan layanan, untuk memastikan bahwa layanan diberikan dengan efisien dan efektif.


12. Firewall

Firewall adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur akses jaringan dan mengamankan jaringan dari serangan yang tidak diinginkan. Firewall mengontrol lalu lintas jaringan dengan menganalisis paket data yang masuk dan keluar dari jaringan dan mengambil tindakan sesuai dengan aturan yang ditentukan.

Firewall dapat dikonfigurasi untuk mengizinkan atau menolak lalu lintas jaringan berdasarkan beberapa kriteria, seperti alamat IP, nomor port, dan protokol jaringan. Misalnya, firewall dapat dikonfigurasi untuk hanya mengizinkan lalu lintas web (HTTP) dan email (SMTP) dan menolak semua lalu lintas jaringan lainnya.

Ada dua jenis firewall yang umum digunakan, yaitu firewall yang berbasis software dan firewall yang berbasis hardware. Firewall yang berbasis software dapat diinstall pada perangkat keras yang sudah ada, seperti komputer atau server. Firewall yang berbasis hardware adalah perangkat keras yang dapat digunakan untuk mengamankan jaringan, seperti router atau switch yang dilengkapi dengan firewall.

Firewall juga dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan konten jaringan, seperti menganalisis isi dari email atau laman web yang dikunjungi.


Itulah pemahaman dasar tentang teknologi jaringan dan keamanan sistem yang saya bahas dalam artikel ini. Saya berharap Anda dapat memahami konsep-konsep dasar yang dibahas dan mengaplikasikannya dalam konfigurasi dan pengelolaan sistem Anda. Ingatlah bahwa teknologi jaringan dan keamanan sistem terus berkembang dan penting untuk terus belajar dan mengejar perkembangan terbaru. Terima kasih telah membaca artikel ini.


Disusun oleh : Fahmi Maulana Fadila

Sebagai : Peserta Program Beasiswa Protonema 2022/2023

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemahaman dasar tentang teknologi jaringan dan keamanan sistem"

Posting Komentar